Pagi itu, Pak Jono duduk sendirian di depan toko kelontongnya. Tatapannya kosong, padahal toko lagi rame-ramenya. Pembeli keluar masuk, dari ibu-ibu beli minyak goreng sampai anak-anak beli permen dan ciki. Tapi di balik senyum dan sapa ramahnya, hati Pak Jono sedang… galau. Kenapa? Karena satu hal yang udah lama jadi hiburan sejatinya—sabun